Mengenali Sekolah Dj : Pemilik Rumus DJ School, Shinta
menyatakan bahwa Rumus yang dibuka sejak Juni 2006 telah meluluskan 120 orang
lulusan. Maraknya club dan cafe di Jakarta merupakan peluang kerja baru bagi
seorang DJ. Namun Shinta melihat bahwa sebagian muridnya ternyata juga belajar
nge-DJ bukan sebagai profesi. Namun sebagai tren gaya hidup. Bagi Rumus, ini
tentu peluang tersendiri. Dibuatlah kurikulum pengajaran yang lebih serius guna
menjamin lulusannya benar-benar berkualitas dan eksis di kancah per DJ-an.
DJ lulusan Rumus yang rata-rata usia 18-27 tahun itu pun
sebagian di antaranya sudah manggung ke sana kemari keliling Indonesia. Tidak
hanya itu, beberapa di antaranya juga dapat penghargaan dalam festival atau
kompetisi DJ. Sebagai sebuah sekolah DJ tentu hal itu merupakan kebanggaan
tersendiri.
"Selain sekolah kami juga menyediakan agensi bagi
lulusan yang benar-benar mumpuni dan berbakat. Kami siap membantu mencarikan
job buat mereka," kata Shinta.
Meskipun angkanya masih 10 orang, namun lulusan DJ Rumus itu
telah manggung ke berbagai kota. Di antaranya Yogyakarta, Semarang, Pontianak,
Kupang, Makasar, Banjarmasin, bahkan hingga Bangka Belitung. Kebayang kan?
Baru belajar selama dua bulan kemudian langsung keliling
kota untuk manggung dengan jadwal yang padat. Apalagi jika bertepatan dengan
momen-momen tertentu seperti tahun baru atau momen lainnya. Shinta mengaku
kewalahan memenuhi permintaan jadwal manggung DJ dari kliennya.
Selain anak-anak lulusan yang disalurkan melalui agensi.
Namun bagi DJ lulusan Rumus yang tidak disalurkan agensi bukan berarti tidak
ada jadwal manggung. Banyak dari mereka yang sudah manggung ke mana-mana. Sebab
kebanyakan sekolah DJ memang menyediakan job training bagi siswanya. Jadi tidak
hanya belajar teori dan praktek di studio. Namun juga belajar praktek
menghadapi keramaian orang di klub atau diskotek (crowd). Tahap awal biasanya
mereka melihat dan mengamati DJ profesional yang beraksi memutar piringan hitam
untuk menghibur penggemarnya yang sedang bergeleng-geleng ria. Biaya kursus di
Rumus Rp 2 juta per bulannya dan sekali kursus selama dua bulan.
"Setiap siswa di tempat kami selalu melalui tahap on
the job training. Sehingga dia akan terbiasa menghadapi crowd dan tahu
bagaimana cara menghibur masyarakat," paparnya.
Bagaimana agar cepat bisa nge DJ? Ternyata teori saja tidak
cukup. Bagi Instruktur Rumus DJ School, DJ Asking menyatakan yang terpenting
adalah sering mendengarkan dan melihat DJ profesional beraksi. Tahap pertama
seorang DJ memang harus suka musik. Secara teori, kursus selama dua bulan itu
sudah cukup untuk bisa nge-DJ. Namun secara praktek, dan menjadi seorang DJ
yang handal maka harus banyak praktek lapangan.
"Dia harus sering ke klub untuk melihat DJ profesional
bermain dan mendengarkan musiknya. Maka dia akan cepat mendapatkan insting atau
feeeling sebagai seorang DJ," ujarnya.
Salah satu murid di Rumus DJ School, Adit (23) mengaku bahwa
keinginannya untuk sekolah DJ didasarkan karena dia menganggapnya sebagai hobi
dan bukan profesi. Adit yang merupakan sarja Teknik Informatika dari
Universitas Pelita Harapan ini belum berfikir untuk menggunakan keterampilan
nge-Dj nya sebagai salah satu sumber penghasilan.
"Saya seneng saja bisa menyalurkan hobi
saya mendengarkan musik dan muter-muter piringan hitam itu. Itu sensasi yang
menyenangkan," ujarnya.
nice information..goodluck for house music in the word;))
BalasHapus