Selasa, 03 Juli 2018

Mengenali Sekolah Dj


Mengenali Sekolah Dj : Pemilik Rumus DJ School, Shinta menyatakan bahwa Rumus yang dibuka sejak Juni 2006 telah meluluskan 120 orang lulusan. Maraknya club dan cafe di Jakarta merupakan peluang kerja baru bagi seorang DJ. Namun Shinta melihat bahwa sebagian muridnya ternyata juga belajar nge-DJ bukan sebagai profesi. Namun sebagai tren gaya hidup. Bagi Rumus, ini tentu peluang tersendiri. Dibuatlah kurikulum pengajaran yang lebih serius guna menjamin lulusannya benar-benar berkualitas dan eksis di kancah per DJ-an.

DJ lulusan Rumus yang rata-rata usia 18-27 tahun itu pun sebagian di antaranya sudah manggung ke sana kemari keliling Indonesia. Tidak hanya itu, beberapa di antaranya juga dapat penghargaan dalam festival atau kompetisi DJ. Sebagai sebuah sekolah DJ tentu hal itu merupakan kebanggaan tersendiri.

"Selain sekolah kami juga menyediakan agensi bagi lulusan yang benar-benar mumpuni dan berbakat. Kami siap membantu mencarikan job buat mereka," kata Shinta.

Meskipun angkanya masih 10 orang, namun lulusan DJ Rumus itu telah manggung ke berbagai kota. Di antaranya Yogyakarta, Semarang, Pontianak, Kupang, Makasar, Banjarmasin, bahkan hingga Bangka Belitung. Kebayang kan?

Baru belajar selama dua bulan kemudian langsung keliling kota untuk manggung dengan jadwal yang padat. Apalagi jika bertepatan dengan momen-momen tertentu seperti tahun baru atau momen lainnya. Shinta mengaku kewalahan memenuhi permintaan jadwal manggung DJ dari kliennya.

Selain anak-anak lulusan yang disalurkan melalui agensi. Namun bagi DJ lulusan Rumus yang tidak disalurkan agensi bukan berarti tidak ada jadwal manggung. Banyak dari mereka yang sudah manggung ke mana-mana. Sebab kebanyakan sekolah DJ memang menyediakan job training bagi siswanya. Jadi tidak hanya belajar teori dan praktek di studio. Namun juga belajar praktek menghadapi keramaian orang di klub atau diskotek (crowd). Tahap awal biasanya mereka melihat dan mengamati DJ profesional yang beraksi memutar piringan hitam untuk menghibur penggemarnya yang sedang bergeleng-geleng ria. Biaya kursus di Rumus Rp 2 juta per bulannya dan sekali kursus selama dua bulan.

"Setiap siswa di tempat kami selalu melalui tahap on the job training. Sehingga dia akan terbiasa menghadapi crowd dan tahu bagaimana cara menghibur masyarakat," paparnya.

Bagaimana agar cepat bisa nge DJ? Ternyata teori saja tidak cukup. Bagi Instruktur Rumus DJ School, DJ Asking menyatakan yang terpenting adalah sering mendengarkan dan melihat DJ profesional beraksi. Tahap pertama seorang DJ memang harus suka musik. Secara teori, kursus selama dua bulan itu sudah cukup untuk bisa nge-DJ. Namun secara praktek, dan menjadi seorang DJ yang handal maka harus banyak praktek lapangan.

"Dia harus sering ke klub untuk melihat DJ profesional bermain dan mendengarkan musiknya. Maka dia akan cepat mendapatkan insting atau feeeling sebagai seorang DJ," ujarnya.

Salah satu murid di Rumus DJ School, Adit (23) mengaku bahwa keinginannya untuk sekolah DJ didasarkan karena dia menganggapnya sebagai hobi dan bukan profesi. Adit yang merupakan sarja Teknik Informatika dari Universitas Pelita Harapan ini belum berfikir untuk menggunakan keterampilan nge-Dj nya sebagai salah satu sumber penghasilan.
"Saya seneng saja bisa menyalurkan hobi saya mendengarkan musik dan muter-muter piringan hitam itu. Itu sensasi yang menyenangkan," ujarnya.

1 komentar: