Godaan Yang Dialami Dalam Profesi Dj : Wara - wiri kehidupan
dunia hiburan malam di era modern saat ini bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan, godaan, serta lingkungan yang bebas, bisa mengancam diri siapa saja
dan kapan saja. Karena itu, perlu ada kontrol diri yang kuat agar tak
terjerumus dalam kehidupan ingar-bingar gemerlapnya hiburan malam.
Karena tak bisa dipungkiri juga, bagi sebagian orang atau
masyarakat beranggapan, hiburan malam sangatlah identik dengan dunia negatif.
Namun meski begitu, salah satu dara cantik asal Bali satu
ini, yaitu Ni Made Fitri Arini punya anggapan yang berbeda. Anak muda yang
dikenal dengan nama beken, female DJ Arini adalah satu perempuan yang tengah
menggauli profesi sebagai seorang peramu musik Elektronic Dance Music (EDM).
Baginya, dunia malam tak ‘seseram’ yang orang bayangkan. Buktinya, profesi
tersebut masih tetap ia geluti, meski dihadapkam dengan banyak tantangan. Terlebih
dirinya sebagai female DJ pemula.
“Ya saya menggeluti dunia DJ sejak awal tahun 2017. Meski
tergolong baru, saya merasa nyaman sebagai DJ. Karna ini hobi saya dan saya
merasa bangga bisa menghibur banyak orang,” tuturnya saat diwawancarai koran
Bali Express (Jawa Pos Group).
Perempuan kelahiran Tabanan, 18 September 1997 tersebut
tidak menapik, jika kehidupan dunia malam memang sangat beresiko. Terlebih jika
dilakoni oleh seorang kaum hawa. Bahkan, stigma buruk atau negatif pun akan
tetap melekat pada kaum perempuan yang tampil di tengah uforia kebahagiaan
suasana malam, termasuk profesi yanh ia lakoni saat ini. Namun, bagi Arini,
tetap saja semua bergantung sejauh mana bisa membatasi diri. “Kalau saya
pribadi cuek aja sih. Semasih saya bekerja tidak aneh-aneh saya tidak takut.
Walaupun ada gosip di luar tentang saya. saya sih cuek aja dan kalau ada yang
nanya tentang pekerjaan, saya jelasin. Terutama juga, saya selalu membatasi
diri,” ungkapnya tegas.
Seperti dirinya yang mengakui kerap berhadapan dengan
rayuan-rayuan manis para lelaki, Arini seringkali menunjukan sikap cuek atau
menghindar. Dara cantik bertubuh seksi yang juga sangat menggemari musik funkot
tersebut menambahkan, jika tantangan lain yang harus dihadapinya adalah
haters-haters di sosial media (sosmed). Meski dirinya merasa bangga dengan
perkembangan female DJ, namun masih ada banyak haters yang memberi komentar
miring dan aneh tentang pekerjaan seorang DJ perempuan. Padahal, menggeluti
dunia DJ ini tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Butuh keseriusan serta
ketekunan untuk bisa tampil menghibur party lovers. “Disatu sisi sebenernya
saya merasa senang, karena banyak yang mau mengambil peran sebagai female DJ.
Tapi di satu sisi juga, saya merasa terganggu karena banyak haters yang kadang-kadang
komen aneh di sosmed. Intinya ada baik dan buruk-nya lah,” tegas Arini.
Lebih dari pada itu, perempuan yang banyak belajar di Topten
DJ School Bali ini mengaku bahwa profesi sebagai seorang female DJ merupakan
hobi yang sangat mengasyikan. Selain bisa tampil menghibur, seorang female DJ
juga bisa dikenal banyak orang dan mampu mengeksplor lebih kemampuan serta
kreatifitas kita dalam bermusik. “Awal ketertarikan saya dengan dunia DJ ini
sih saat mendengarkan lagu EDM di youtube dan melihat video DJ saat perfome.
Ya, seru dan hobi itu yang membuat saya penasaran, hingga saya belajar. Profesi
DJ bagi saya sangat menarik, karena
seorang DJ itu punya cara untuk bisa menghibur tamu,” imbuh Arini.
Keseriusan jegeg asal Tabanan itu pun akhirnya membuahkan hasil yang baik.
Arini yang masih berstatus murid di Topten DJ School tersebut sudah mulai sibuk
dengan job manggung. Beberapa club ternama di Bali, seperti Poseidon Club,
urmor, Cildout, New Star,Vi Ai Pi Club, sudah sempat ia sambangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar