Rabu, 04 Juli 2018

Godaan Yang Dialami Dalam Profesi Dj


Godaan Yang Dialami Dalam Profesi Dj : Wara - wiri kehidupan dunia hiburan malam di era modern saat ini bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan, godaan, serta lingkungan yang bebas, bisa mengancam diri siapa saja dan kapan saja. Karena itu, perlu ada kontrol diri yang kuat agar tak terjerumus dalam kehidupan ingar-bingar gemerlapnya hiburan malam.

Karena tak bisa dipungkiri juga, bagi sebagian orang atau masyarakat beranggapan, hiburan malam sangatlah identik dengan dunia negatif.

Namun meski begitu, salah satu dara cantik asal Bali satu ini, yaitu Ni Made Fitri Arini punya anggapan yang berbeda. Anak muda yang dikenal dengan nama beken, female DJ Arini adalah satu perempuan yang tengah menggauli profesi sebagai seorang peramu musik Elektronic Dance Music (EDM). Baginya, dunia malam tak ‘seseram’ yang orang bayangkan. Buktinya, profesi tersebut masih tetap ia geluti, meski dihadapkam dengan banyak tantangan. Terlebih dirinya sebagai female DJ pemula.

“Ya saya menggeluti dunia DJ sejak awal tahun 2017. Meski tergolong baru, saya merasa nyaman sebagai DJ. Karna ini hobi saya dan saya merasa bangga bisa menghibur banyak orang,” tuturnya saat diwawancarai koran Bali Express (Jawa Pos Group).

Perempuan kelahiran Tabanan, 18 September 1997 tersebut tidak menapik, jika kehidupan dunia malam memang sangat beresiko. Terlebih jika dilakoni oleh seorang kaum hawa. Bahkan, stigma buruk atau negatif pun akan tetap melekat pada kaum perempuan yang tampil di tengah uforia kebahagiaan suasana malam, termasuk profesi yanh ia lakoni saat ini. Namun, bagi Arini, tetap saja semua bergantung sejauh mana bisa membatasi diri. “Kalau saya pribadi cuek aja sih. Semasih saya bekerja tidak aneh-aneh saya tidak takut. Walaupun ada gosip di luar tentang saya. saya sih cuek aja dan kalau ada yang nanya tentang pekerjaan, saya jelasin. Terutama juga, saya selalu membatasi diri,” ungkapnya tegas.

Seperti dirinya yang mengakui kerap berhadapan dengan rayuan-rayuan manis para lelaki, Arini seringkali menunjukan sikap cuek atau menghindar. Dara cantik bertubuh seksi yang juga sangat menggemari musik funkot tersebut menambahkan, jika tantangan lain yang harus dihadapinya adalah haters-haters di sosial media (sosmed). Meski dirinya merasa bangga dengan perkembangan female DJ, namun masih ada banyak haters yang memberi komentar miring dan aneh tentang pekerjaan seorang DJ perempuan. Padahal, menggeluti dunia DJ ini tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Butuh keseriusan serta ketekunan untuk bisa tampil menghibur party lovers. “Disatu sisi sebenernya saya merasa senang, karena banyak yang mau mengambil peran sebagai female DJ. Tapi di satu sisi juga, saya merasa terganggu karena banyak haters yang kadang-kadang komen aneh di sosmed. Intinya ada baik dan buruk-nya lah,” tegas Arini.

Lebih dari pada itu, perempuan yang banyak belajar di Topten DJ School Bali ini mengaku bahwa profesi sebagai seorang female DJ merupakan hobi yang sangat mengasyikan. Selain bisa tampil menghibur, seorang female DJ juga bisa dikenal banyak orang dan mampu mengeksplor lebih kemampuan serta kreatifitas kita dalam bermusik. “Awal ketertarikan saya dengan dunia DJ ini sih saat mendengarkan lagu EDM di youtube dan melihat video DJ saat perfome. Ya, seru dan hobi itu yang membuat saya penasaran, hingga saya belajar. Profesi DJ bagi saya sangat menarik, karena  seorang DJ itu punya cara untuk bisa menghibur tamu,” imbuh Arini. Keseriusan jegeg asal Tabanan itu pun akhirnya membuahkan hasil yang baik. Arini yang masih berstatus murid di Topten DJ School tersebut sudah mulai sibuk dengan job manggung. Beberapa club ternama di Bali, seperti Poseidon Club, urmor, Cildout, New Star,Vi Ai Pi Club, sudah sempat ia sambangi.

“Bagi saya, seorang DJ harus punya pengalaman perfome. Karena pengalaman lah yang akan mengajarkan kita untuk menjadi lebih baik lagi. Makanya sejak awal saya mulai memberanikan diri untik bisa tampil,” tutur Perempuan yang hobi memasak ini. Menyoal seperti apa ciri khas dalam bermusik, Arini mengaku belum bisa menentukan karakternya, karena harus butuh waktu lama lagi untuk belajar dan masih meraba-raba. “kalau saya secara pribadi sih blum menemukan ciri khas saat tampil. Tapi kalau saya perform, pastinya saya anounsing, seperti aktif menyapa crowd, bergoyang dan sesekali ikut bernyanyi,” tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar