Rabu, 25 Juli 2018

EDM Dalam Jelajah Ruang Dan Waktu


EDM Dalam Jelajah Ruang Dan Waktu : Elektronik Dance Music (EDM) sebuah genre musik yang lekat akan persepsi negative. Bagaimana tidak, genre musik  ini lekat akan dunia malam yang sarat akan obat-obatan terlarang dan minuman alcohol. Hentakan irama yang dihadirkan mampu menggugah hasrat untuk bergoyang memberikan kenikmatan sesaat untuk sekedar melupakan penatnya kehidupan. Meski dapat dikatakan musik genre ini mampu membantu pendengar melupakan problema hidup, tetapi sangat jarang kaum akademisi melirik genre musik ini menjadi sebuah kajian yang menarik.

Mendobrak Nada, Menghentak Irama merupakan tulisan sederhana dari sebuah pengamatan di ruang social yang awal mulanya sarat akan ketertutupan sehingga tampak tabu untuk didiskusikan.  Kehadiran EDM seiring dengan kemajuan teknologi merupakan gambaran  kompleksitas relasi social masyarakat yang mulai mencari identitas baru ditengah permainan kekuasaan, politik dan ideology. Fenomena ini secara spesifik tampak dalam lagu ‘Ora Minggir Tabrak’ soundtrack film Ada Apa Dengan Cinta 2 dan lebih luas dapat dilihat dalam ajang pencarian bakat musisi EDM yang ditayangkan Net TV (the ReMix) serta beberapa event besar bertaraf internasional yang dilakukan  secara annual, seperti DWP (Djakarta Warehouse Project); dan Dreamfield di GWK Bali, menjadi layak didiskusikan ditengah hiruk pikuk pasar musik di Indonesia.

Film ‘Ada Apa Dengan Cinta 2’ yang baru saja di launching beberapa saat lalu menghadirkan kota Yogyakarta sebagai salah satu setting tempat. Sebagai sebuah lokus yang banyak memiliki teks budaya, beberapa teks local pun dipilih untuk memperkuat  nuansa Yogyakarta. Lagu ‘Ora Minggir Tabrak’ salah satunya, lagu dolanan anak ini dihadirkan kembali dalam nyanyian hip-hop dalam balutan EDM (Electric Dance Music) oleh Kill the DJ dan Libertaria sebagai soundtrack film AADC 2.

Kill the DJ dan Libertaria tampil dalam sebuah scene yang menunjukkan dunia gemerlap (dugem) di Yogyakarta. Kehidupan dunia gemerlap tak bisa lepas dari aksi sang DJ (Disk Jockey)  yang merupakan sebutan seseorang yang terampil dalam memilih dan memutar rekaman musik dalam rangka menciptakan sebuah ‘musical journey’ bagi penikmat. Seorang DJ bertindak sebagai pengendali dan penyeleksi lagu-lagu yang diputar sesuai dengan suasana maupun aliran musik yang dimainkan. Dalam hal menyeleksi lagu ini, DJ akan menggabungkan teknik-teknik skill khusus dengan pengetahuan di bidang musik untuk membangun sebuah live show yang spektakuler dan disukai para pendengar. Dunia gemerlap malam kini tak pelak sebagai tanda realita citra kota modern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar